Senin, 01 Februari 2016

Pemain Bintang Yang Gagal Bersinar Di Premier League

 Kompetisi Sepakbola memang menuntut para pemainnya untuk cepat beradabtasi dimasing-masing klubnya , tapi tak jarang ada juga pemain yang lambat dalam beradaptasi bahkan sulit untuk beradaptasi di klubnya.
Dan kali ini FTS90 akan menampilkan para pemain yang sulit beradaptasi/gagal bersinar di Premier League.

1.)Radamel Falcao

Dikenal sebagai salah satu Striker tertajam di Dunia, Radamel Falcao harus mengalami musim yang mengecewakan selama membela Manchester United. Catatan gol fantastisnya bersama FC Porto dan Atletico Madrid tidak mampu diulangi di Manchester, dimana ia tampil sebagai Macan Ompong dengan hanya mencetak 4 gol bersama setan merah sepanjang musim 2014/2015. Musim ini dia kembali dipinjamkan ke Raksasa Premier League lainnya, Chelsea.

2.) Gervinho


Sebagai manajer yang terkenal mampu mengendus bakat-bakat muda Potensial, nama Gervinho menjadi salah satu nama yang diburu oleh Arsene Wenger. Pada tahun 2011 Wenger berhasil memboyong pemain Lille tersebut yang mampu mencetak 28 gol dalam 3 musim bersama Lille. Namun ia tidak berhasil mengulangi magisnya di tanah Inggris, sehingga hanya dua musim bersama Arsenal, Gervinho kembali dilego ke AS Roma.

3.) Robinho

 

Robinho merupakan bagian pertama dari mega proyek Sheikh Monsour ketika sang pemain dibeli dari Real Madrid dengan nilai fantastis mencapai 33 juta pounds. Di Real Madrid ia mampu mencetak 25 gol dari 101penampilan bersama Los Blancos, namun di Manchester City ia hanya mampu mencetak 16 gol di tiga musim bersama Manchester Biru tersebut. Alhasil pada tahun 2010 ia memutuskan untuk hengkang dari Manchester dan bergabung dengan AC Milan.

4.) Roberto Soldado

 

Jebolan akademi Madrid ini merupakan salah satu striker tertajam di La Liga kala membela Valencia pada tahun 2010 sampai 2013. Pada tahun 2013 ia dibeli oleh Tottenham Hotspurs untuk menggantikan Gareth Bale yang pindah ke Real Madrid. Di tanah Inggris, Soldado menjadi pemain dengan predikat transfer tergagal dimana ia hanya mampu mencetak 7 gol dari 52 penampilannya bersama The Lillywhites. Untuk menyelamatkan karirnya ia dipinjamkan ke Villareal pada tahun 2015.

5.) Deco

Nama Deco selalu dikenang sebagai salah satu gelandang serang terbaik yang pernah dimiliki Portugal. Ia juga menjadi gelandang serang terbaik untuk FC Porto dan Barcelona, dimana namanya disejajarkan dengan nama-nama gelandang serang terbaik dunia. Namun nasibnya harus berubah drastis menjadi pesakitan kala membela Chelsea pada tahun 2008 silam. Masalah cedera menjadikannya pesakitan di klub asal London tersebut sehingga ia dilepas ke klub asal Brazil, Fluminense pada tahun 2010.

6.) Alberto Aquilani


​Alberto Aquilani adalah salah satu gelandang serbaguna dari Italia. Ia bisa bermain gelandang serang, jenderal lapangan, atau membantu pertahanan. Di Liverpool hal itu tidak terlihat sama sekali.
Bahkan Aquilani hanya tampil 18 kali. Padahal di AS Roma menjadi andalan. Ketika dipinjamkan Liverpool ke Milan dan Juventus terlihat bagus lagi. Setelah itu ia bergabung dengan Fiorentina dan bersinar. 81 kali tampil dan 13 gol bersama La Viola adalah bukti kebintangannya.


7.) Adrian Mutu



Bersama Dinamo Bucuresti Adrian Mutu mencetak 22 gol dari 33 kali penampilan. Di Serie A tercatat ada 103 gol atas namanya dari beberapa klub berbeda. Yang terbanyak dari Fiorentina. Mutu mencetak 54 gol untuk La Viola. Namun ketika dibeli Chelsea, Mutu hanya tampil 27 kali dan membuat enam gol. Setelah itu kecanduan narkoba dan dilepas Chelsea.

8.) Andriy Shevchenko


​Mantan bintang utama AC Milan ini telah memberikan beberapa gelar selama di San Siro. Salah satu pencetak gol terbanyak sepanjang masa Milan. Andriy Shevchenko kemudian menjadi salah satu rekrutan hasil intervensi Roman Abramovich. Konon karena anak Roman (atau malah Roman sendiri) sangat suka dengan penyerang berambut pirang ini. Anehnya di Chelsea, Super Sheva hanya berhasil memproduksi sembilan gol. Namun ketika ke Dynamo Kyiv, Shevchenko tajam lagi. 23 gol dari 55 kali penampilan masih bisa diberikan di pengujung karier sebagai pemain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar