Minggu, 31 Juli 2016

5 Wasit Unik Dalam Sepakbola

Berbicara tentang wasit sepak bola tentu kita tahu mereka adalah orang yang menjadi pemimpin dalam pertandingan 2 klub sepakbola di lapangan hijau. Namun banyak wasit memiliki cerita unik di luar lapangan hijau.

Berikut 5 cerita unik Wasit sepakbola dunia.


1. Byron Moreno (Pengadil yang diadili)


Publik sepak bola Italia, bisa saja tidak akan lupa pada wasit asal Ekuador, Byron Moreno. Terutama jika mengingat tersingkirnya Italia dari babak kedua Piala Dunia 2002 Korea-Jepang. Saat itu Azzurri tersingkir karena dikalahkan tuan rumah Korsel 1-2. Yang akan diingat pendukung Italia adalah momen keputusan kontrovesial Moreno yang mengusir Francesco Totti ke luar lapangan dengan kartu merahnya. Bukan hanya itu satu gol Italia juga dianulir. Tapi sepertinya pendukung Italia kini akan merasa puas setelah mendengar Moreno harus mendekam di penjara. Tapi bukan karena keputusan kontroversial itu penyebabnya, melainkan terbukti mencoba menyelundupkan heroin di Bandara John F. Kennedy, New York, Amerika Serikat, pada 2011 lalu. Akibat ulahnya tersebut pengadilan New York memutuskan menahan Moreno selama 2,5 tahun. Pengadil yang harus diadili.


2. Carlos Jose Figueira Ferro (Wasit celana dalam merah)


Kejadian yang menimpa wasit di Liga Brasil, Carlos Jose Figueira Ferro ini cukup menggelikan. Sebagai seorang wasit, Ferro memperlihatkan ketegasannya saat memimpin pertandingan Liga Amatir yang berlangsung di Kota Anama. Salah satunya dengan memberikan kartu merah pada pemain bernama Paulo Coise karena melakukan pelanggaran berbahaya. Tapi saat akan mengeluarkan kartu merah di saku celananya, Ferro malah menarik celana dalam wanita yang juga berwarna merah. Karena malu, pertandingan yang masih tersisa 20 menit akhirnya dihentikan Ferro. Namun yang lebih sial saat pertandingan tersebut sang istri menyaksikan kejadian tersebut di bangku penonton. Tak tanggung-tanggung sebagai hukuman dari aksi memalukan tersebut, sang istri langsung mengajukan gugatan cerai pada suaminya usai pertandingan. Sudah jatuh tertimpa tangga pula Ferro.


3. Francisco Chaves (Wasit pembunuh)


Kalau cerita dari wasit, Gregorio Edio Francisco Chaves yang juga berasal dari Brasil ini cukup mengerikan. Sebagai pengadil di lapangan hijau, Chaves akhirnya akan diadili di meja hijau. Tuntutannya karena Chaves melakukan penusukan hingga tewas terhadap pemain saat pertandingan. Kejadiannya saat itu Chaves memimpin pertandingan Liga Amatir antara tuan rumah Redencao melawan Boa-Fe di Barreira. Karena telah terjadi pelanggaran oleh Francisco da Silva pemain Redencao, Chaves meniup peluit tanda pelanggaran. Namun Francisco tidak terima dengan keputusan tersebut dan menendang Chaves hingga terjadi perkelahian. Melihat perkelahian tersebut, Jose da Silva yang juga saudara Francisco datang melerai. Namun nahas bagi Jose saat akan melerai perkelahian, Chaves ternyata membawa pisau dan melakukan penusukan terhadap Jose hingga tewas. Karena pertandingan amatir, laga tanpa di kawal pihak kepolisian dan Chaves pun bisa kabur dari lapangan. Dan beberapa hari kemudian Chaves menyerahkan diri. Nekad bener wasit yang satu ini.


4. Iturralde Gonzalez (Wasit musisi punk)


Selain sebagai seorang wasit, Gonzales menyisakat cerita unik tentang pribadinya. Saat di luar lapangan, ternyata Gonzales adalah seorang gitaris band Punk Rock, Eztanda di Spanyol.
Lebih uniknya lagi, Gonzales memiliki terapi unik sebelum memimpin sebuah pertandingan. Untuk menghilangkan nerveous saat menjadi sang pengadil, Gonzales akan mendengarkan lagu “The Memory Remains” milik Metallica. Dan kalau sukses setelah memimpin laga, lagu-lagu legend Reggea, Bob Marley akan menemani hari-harinya. Terapi yang unik dan patut dicoba.


5. Bibiana Steinhaus (Wasit salah tepuk)



Kejadian unik berikut ini pasti sangat dinanti pesepakbola pria lainnya.  Insiden berlangsung dalam pertandingan Divisi 2 Liga Jerman antara Hertha Berlin melawan Alemannia Aachen yang dipimpin wasit wanita, Bibiana Steinhaus. Pada menit 55 terjadi pelanggaran oleh salah seorang pemain Hertha, Peter Niemeyer tepat di dekat Bibiana. Setelah menghentikan permainan, Niemeyer berjalan sambil membelakangi Bibiana dan bermaksud menepuk pundaknya. Namun bukan mendarat di pundak sang wasit cantik ini, tapi bersarang di (maaf) payudaranya. Karena merasa salah sentuh, Niemeyer pun lantas meminta maaf secepatnya atas kesalahan yang tak sengaja dilakukannya dan wasit cantik itu hanya tersenyum.

Sabtu, 30 Juli 2016

10 Pemain Belakang Masa Kini Paling Produktif

Mencetak gol umumnya dilakukan oleh para pemain depan dari suatu tim, tetapi ternyata juga banyak pemain belakang yang juga sering membantu tim nya mencetak gol bila para pemain depannya mengalami kebuntuan mencetak gol, biasa para pemain belakang mencetak gol dalam situasi umpan umpan mati ataupun dengan tendangan tendangan jarak jauh yang keras seperti tendangan salah satu legenda sepak bola Brazil Yaitu Roberto Carlos. Lalu siapa sajakah pemain pemain tersebut ?

Berikut 10 Pemain Belakang Paling Produktif Sepanjang Sejarah

10. Gerard Pique (FC Barcelona)


Sosoknya tak hanya dikenal sebagai palang pintu utama di skuat The Catalans. Namun, Pique juga punya kemampuan mencetak gol, terutama saat barisan depan Barca mengalami kebuntuan. Mantan punggawa Manchester United ini mampu mencetak 27 gol dari 336 pertandingan.

9. Marcel Jansen (Hamburg SV)


Nama defender yang satu ini memang sedang 'tenggelam'. Padahal, Marcel Jansen adalah salah satu pilar utama Timnas Jerman kala menembus final di Piala Eropa 2008 silam dan menjadi juara ketiga piala dunia 2010. Meski berposisi sebagai bek tengah, pemain 29 tahun ini mampu mencetak 28 gol dari 287 pertandingan.

8. Mats Hummels (Bayern Munchen)


Bek 27 tahun ini jadi salah satu nama yang diperbincangkan publik karena baru saja menandatangani kepindahannya ke klub rival Dortmund yaitu Bayern Munchen. Mampu membawa Dortmund menyaingi dominasi Bayern Munchen di Bundesliga, serta membawa Timnas Jerman juara Piala Dunia 2014. Mats Hummels juga ternyata punya kelebihan bisa mencetak banyak gol. Hummels berhasil mencetak 29 gol dari 342 pertandingan.

7. Gonzalo Rodriguez (Fiorentina)


Hijrah ke Serie A Italia. Ada nama bek Fiorentina asal Argentina, Gonzalo Rodriguez. Berposisi sebagai pemain belakang, Rodriguez ternyata punya akurasi tendangan yang cukup baik. Ia bahkan sering didaulat menjadi eksekutor penalti oleh klubnya. Terbukti, dari 374 pertandingan yang dilakoninya dirinya bisa mencetak 31 gol.

6. Branislav Ivanovic (Chelsea)


Chelsea adalah salah satu tim yang punya barisan pemain tangguh di lini belakang. Salah satunya adalah bek serba bisa asal Serbia, Branislav Ivanovic. Mobilitas tinggi dan penetrasi tajam, dimiliki oleh pemain yang satu ini. Tak jarang pergerakannya senantiasa menyulitkan lawan. Ivanovic berhasil menyarangkan 45 gol dalam 376 pertandingan.

5. Mikel San Jose (Athletic Bilbao)


Nama yang satu ini mungkin kurang dikenal diantara beberapa nama defender top Eropa. Tapi jangan meragukan kemampuannya. Selain kokoh di posisinya sebagai bek, Mikel San Jose juga mampu menjelma jadi pencetak gol ulung. Catatan 22 golnya dalam 208 pertandingan, adalah bukti San Jose juga harus disejajarkan dengan nama-nama besar lainnya.

4. Leighton Baines (Everton)


Punya kecepatan, tangguh bertahan, dan akurat dalam eksekusi bola-bola mati. Itulah kelebihan yang ada dalam diri bek sayap Everton, Leighton Baines. Meski usianya sudah 31 tahun, determinasi yang dimiliki Baines layaknya seperti pemain muda. Baines yang punya akurasi tembakan di atas rata-rata, juga sering jadi pilihan utama Roberto Martinez untuk mengeksekusi bola mati. Dirinya sudah mencatatkan 30 gol dari 455 pertandingan yang telah ia lakukan bersama everton dan timnas Inggris.

3. John Terry (Chelsea)


Nama John Terry sejatinya sudah tidak asing di telinga para penggemar Liga Inggris. Ya, tak diragukan lagi, kapten sekaligus benteng kokoh The Blues, John Terry. Kerap jadi pemecah kebuntuan bahkan jadi pahlawan bagi Chelsea lewat gol yang dibuatnya. Sudah 46 gol ia bukukan dari 567 pertandingan. 

2. Naldo (Schalke 04)


Pemain bernama lengkap Ronaldo Aparecido Rodrigues ini, ternyata jadi yang tertajam diantara para pemain belakang top Eropa. Bek 33 tahun ini mampu mencetak 49 gol dari 384 laga yang telah ia lakukan. Dengan tubuh tinggi yang dimilikinya, Naldo punya keunggulan dalam memaksimalkan bola-bola atas menjadi gol. Dan mulai musim ini Naldo akan merumput bersama Schalke setelah ditransfer dari klub lamanya yaitu VFL Wolfsburg.

1. Sergio Ramos (Real Madrid)


Ketangguhannya dalam menjaga barisan pertahanan tidak perlu diragukan. Kokohnya lini belakang Real Madrid dan Timnas Spanyol menjadi bukti. Pemain kelahiran 21 Oktober 1981 ini ternyata tidak hanya cekatan dalam meredam serangan tim lawan. Mantan pemain Sevilla ini juga mampu membuat jaring gawan lawan bergetar. Pemain yang awalnya beroperasi di sektor kanan pertahanan ini sudah mencetak 56 gol dalam 538 pertandingan.

*data diambil pada pramusim tahun 2016/2017

Jumat, 29 Juli 2016

7 Cedera Patah Kaki Paling Mengerikan Dalam Sepak Bola

Cedera parah yang menimpa mantan striker Chelsea, Demba Ba baru-baru ini mengundang banyak simpati bukan hanya dari pelaku langsung sepak bola namun juga dari publik.

Cedera Ba juga mengonfirmasi jika dunia sepakbola merupakan olahraga keras dengan risiko cedera yang sangat tinggi. Bukan kali ini saja cedera horor terjadi di lapangan hijau, cukup banyak pemain yang cedera super parah akibat tekel lawan, bertabrakan, salah jatuh, bahkan saat melakukan selebrasi.
Berikut adalah 7 Cedera Patah Kaki Paling Mengerikan Dalam Sepak Bola

1.) Demba Ba


Diawali dari cedera parah yang menimpa mantan penyerang Chelsea, Demba Ba. Dia mengalami patah tulang kaki kiri yang parah hingga disebut akan mengancam kariernya.

Cedera parah itu dialami oleh Ba saat melakoni pertandingan derby kota Shanghai antara Shanghai Shenhua melawan Shanghai SIPG, Minggu (17/7/2016), di Hongkou Football Stadium.

Dalam satu duel dengan bek SPIG, Sun Xiang, Ba mengalami cedera patah kaki kiri. Benturan itu terjadi di babak kedua pertandingan.

Ba harus ditandu keluar saat pertandingan masih menyisakan waktu selama 20 menit. Pelatih Shenhua, Gregorio Manzano, sampai pesimitis bahwa pemain 31 tahun itu bakal bisa bermain lagi usai cedera horor itu.

"Itu bisa mengakhiri karier profesionalnya," kata Manzano seperti dilansir oleh BBC Sport.

Di laga itu, Shenhua memetik kemenangan dengan skor akhir 2-1. Gol-gol tim tuan rumah dicetak oleh Yunding Cao dan hasil penalti Fredy Guarin. Sementara gol SPIG dibukukan oleh Lei WU.

Pertandingan itu juga diwarnai dengan kartu merah. Satu untuk pemain SPIG, Jiajie Wang, dan satu buat pemain Shenhua, Jiajun Bo.


2.) Aaron Ramsey


Aaron Ramsey mengalami patah kaki ketika bermain dalam sebuah pertandingan antara Arsenal melawan Stoke City tahun 2010. Tulang tibia dan fibula kaki kanan ramsey patah akibat tekel dari Ryan Shawcross. Kedua pemain berupaya memperebutkan bola sebelum terjadi insiden di babak kedua itu.
Kini Ramsey telah bangkit dan menjadi andalan The Gunners dan timnas Wales yang sedang dalam performa menanjak.

3.) David Busst


Pertandingan yang digelar di Old Trafford bulan April 1996, bek Coventry David Busst bertubrukan dengan bek Manchester United Denis Irwin. Akibatnya, Busst mengalami patah kaki yang sangat parah dengan tulang keluar dari daging dan kulit bahkan darahnya harus dibersihkan dari lapangan. Dia mengalami patah tulang tibia dan fibula dan tidak pernah bisa bermain secara profesional lagi. Kiper Inggris Peter Schmeichel, yang menyaksikan cedera, harus melakukan konseling karena mengalami trauma.

4.)Francesco Totti


Pada 19 Februari 2006, saat bermain di Coppa Italia melawan Empoli, Francesco Totti mengalami cedera kaki serius, fibula kirinya patah dan membuat ligamen interkoneksi terputus dengan maleolus.
Kemudian malam yang sama ia dioperasikan oleh ahli bedah terkenal di Italia. Dan Totti masih disegani sebagai pemain hebat hingga kini.

5.) Luc Nilis


Setelah hanya 4 menit dalam pertandingan Liga Primer, striker Belgia Luc Nilis menderita patah tulang lutut ganda ketika bertabrakan dengan kiper Ipswich Town Richard Wright, pada September 2000. Karena cedera parah, Nilis memutuskan pensiun dari sepak bola.

6.) Djibril Cisse


Cisse mengalami patah kaki kanan sangat parah setelah dilanggar oleh bek Shandong Luneng. Kejadian itu terjadi dalam pertandingan sepak bola persahabatan internasional di Saint Etienne, antara timnas Prancis dengan Cina pada tahun 2006. Cisse juga mengalami patah kaki ketika membela Liverpool.

7.) Marcin Wasilewski



Wasilewski mengalami patah tulang kaki terbuka saat Anderlecht menghadapi Standard Liege di laga super panas Liga Jupiler Belgia. Kakinya patah saat berduel dengan Axel Witsel. Pemain bertahan itu melakukan comeback sembilan bulan kemudian.

Rabu, 27 Juli 2016

Inilah Pemain Swedia Yang Pernah Membela Manchester United

Setelah mengumumkan resminya transfer striker Swedia, Zlatan Ibrahimovic dari klub ibukota Prancis,Paris Saint Germaint lini serang the red devils pun akan semakin tajam setelah diisi oleh nama nama macam Wayne Rooney, Anthoni Martial, dan youngster Manchester United yaitu Marcus Rashford. Namun tahukah anda hanya sedikit pemain dari Swedia yang pernah berseragam setan merah ?, mereka semua pun ada yang tampil bersinar dan ada yang tampil tidak memuaskan. Siapa sajakah pemain tersebut.

Berikut Pemain Swedia yang pernah membela Manchester United

1. Lars Jesper Blomqvist (1998-2001, 1 gol dalam 38 penampilan)


Manchester United membeli Jesper Blomqvist sebagai cadangan untuk Ryan Giggs pada tahun 1998 dari Parma (Italia) dengan harga £4.400.000. Dia banyak bermain untuk membantu United menjuarai Liga Inggris di musim 1999. Satu-satunya gol yang dia cetak untuk United terjadi saat United menang 4-1 dalam laga tandang melawan Everton.
Pemain kelahiran 5 Februari 1974 itu mendapat medali Piala FA pada tahun yang sama meskipun tidak diturunkan dalam laga final. Blomqvist termasuk pemain yang berlaga di final Liga Champions melawan Bayern Muenchen 1999. Dia hampir mencetak gol sebelum digantikan Teddy Sheringham, yang kemudian mencetak gol penyama kedudukan.
Karena cedera lutut serius, Blomqvist tidak bermain sepak bola di dua musim berikutnya, yang mengakibatkan Manchester United memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya. (Selama cedera ini, ia melakukan pekerjaan media di MUTV. Dia diberi program acara masak sendiri bernama “Cooking With Jesper”).
Meski demikian, Ferguson membujuk manajer Everton Walter Smith untuk memberi kontrak jangka pendek kepada pemain timnas Swedia itu di Goodison Park, dari November 2001 hingga akhir musim. Blomqvist bermain di sayap bersama rekan senegaranya Niclas Alexandersson, dan mencetak gol pertamanya untuk Everton melawan Sunderland pada Januari 2002. Masih karena masalah cedera, dan datangnya manajer baru David Moyes, dia akhirnya meninggalkan Everton pada bulan Juni 2002.
Dia memiliki waktu trial di Middlesbrough, tapi tidak senang dengan situasi penanganan klub yang dia sebut “sedikit tidak profesional:. Dia kemudian bergabung dengan tim asuhan Alan Curbishley, Charlton Athletic, dengan status bebas transfer di mana dia hanya bermain tiga kali di liga.

2. Bojan Djordjic (1999-2004, 0 gol dalam 2 penampilan)


Lahir di Belgrade, Serbia, SFR Yugoslavia, Serbia 6 Februari 1982. Bojan Djordjic memulai karirnya di IF Brommapojkarna sebelum pindah ke Manchester United pada tahun 1999 sebagai pemain muda. Meskipun dianggap sebagai pemuda berbakat, ia hanya membuat dua penampilan untuk United. Tapi dia dianugerahi pelatih tim muda Jimmy Murphy sebagai Player of the Year Award di usia 18 tahun. Dia juga mencetak gol chip mengesankan saat melawan Celtic pada 15 Mei 2001, saat dia masuk sebagai pengganti Ryan Giggs di laga testimonial Tom Boyd yang dimenangi United 2-0 di Celtic Park.
Djordjic dipinjamkan ke Sheffield Wednesday, Aarhus GF dan Red Star Belgrade, di mana ia mencetak gol pertama seniornya melawan Odense BK di Piala UEFA 2003-04, sebelum pindah ke Rangers pada Januari 2005 dengan status bebas transfer. Pada tanggal 9 Januari 2005, ia membuat debut penuh melawan Celtic di Piala Skotlandia. Namun, cedera membuat karirnya di Ibrox meredup. Dia lalu pindah ke Plymouth Argyle pada pada akhir musim 2004-05.
Pada tanggal 19 Oktober 2007, kontrak Djordjic dihentikan atas kesepakatan bersama karena kurangnya kesempatan di tim pertama. Pada tanggal 13 November, secara resmi mengumumkan bahwa ia telah menandatangani kontrak dua tahun dengan klub Swedia AIK. Selama musim mentransfer 2009, Djordjic didekati Maccabi Haifa yang menawarinya kontrak, namun Djordjic menolak dan mengatakan bahwa ia ingin tinggal dengan klub yang dicintainya, AIK.
Pada tanggal 28 Juni, media melaporkan bahwa klub Hungaria Videoton telah membeli Djordjic dan Martin Mutumba. Satu tahun kemudian, ia dihentikan kontraknya yang akan berakhir 2013. Djordjic bergabung Blackpool pada kontrak dua tahun pada Juni 2011. Dia membatalkan kontraknya dengan Blackpool dengan kesepakatan bersama pada tanggal 9 Januari 2012. Pada tanggal 4 Februari, ia menandatangani perjanjian dengan Royal Antwerp dan kini bermain untuk Chennai, India.

3. Henrik Larsson (2007, 3 gol dalam 13 penampilan)


Henrik Larsson Edward MBE lahir 20 September 1971 adalah pemain sepak bola Swedia pensiun dan manajer saat Landskrona Bois. Dia adalah seorang striker yang utama adalah atribut kecepatan yang baik dan kemampuan untuk berbalik dan menembak di daerah ketat.
Larsson memulai karirnya dengan Högaborgs BK. Dia pindah ke Helsingborg, di mana ia adalah salah satu pemain kunci ketika mereka memenangkan promosi ke Allsvenskan pada tahun 1993. Larsson kemudian pindah ke Feyenoord selama empat tahun sebelum berangkat ke Celtic pada tahun 1997.
Dia memenangkan empat gelar liga dalam tujuh tahun dengan Celtic, mencetak 242 gol dalam 315 pertandingan kompetitif, sebelum pindah ke FC Barcelona pada tahun 2004, di mana ia memenangkan dua gelar liga dan Liga Champions tahun 2006. Setelah berakhirnya kontraknya di Barcelona, Larsson kembali ke klub kota kelahirannya Helsingborg, dan bergabung dengan Manchester United pada mantra pinjaman singkat antara Januari dan Maret 2007. Dia mengumumkan pensiun dari sepakbola pada tanggal 20 Oktober 2009.
Larsson bermain untuk Swedia di tiga Piala Dunia dan tiga Piala Eropa dan merupakan mantan kapten tim nasional. Larsson mengakhiri karir internasionalnya dengan 37 gol dalam 106 pertandingan. Larsson telah memainkan floorball kompetitif pada tahun 1989. Dia melanjutkan karirnya pada bulan November 2008.

4. Zlatan Ibrahimovic (2016-Present*, 0 gol dalam 0 penampilan)


Manchester United mengumumkan penandatanganan striker Swedia Zlatan Ibrahimovic. Striker 34 tahun itu membuat 180 penampilan untuk Paris Saint-Germain dan mencetak 156 gol sebelum berlabuh ke Old Trafford.
Ibrahimovic telah memenangkan kejuaraan di empat liga berbeda, setelah memulai karir profesionalnya dengan Malmo pada tahun 1999. Dia bermain 116 kali dan mencetak 62 gol untuk negaranya, sebelum mengumumkan pensiun dari sepak bola internasional bulan lalu.
Zlatan Ibrahimovic mengatakan:
“Saya benar-benar senang bisa bergabung dengan Manchester United dan saya melihat ke depan untuk bermain di Liga Premier.”
“Tak usah dikatakan bahwa saya tidak sabar untuk bekerja dengan Jose Mourinho sekali lagi. Dia adalah manajer yang fantastis dan saya siap untuk yang baru ini dan tantangan yang menarik.”
“Saya sangat menikmati karir saya sejauh ini dan memiliki beberapa kenangan indah. Saya sekarang siap untuk membuat kenangan khusus lainnya di Inggris.