Jumat, 05 Agustus 2016

5 Kiper Dengan Gol Terbanyak

Mencetak gol adalah tujuan bermain sepak bola selain untuk meraih kemenangan. Biasanya urusan mencetak gol hanya tugas seorang pemain depan, tetapi terkadang kiper yang bertugas menjaga gawangnya agar tidak kebobolan juga bisa diandalkan untuk urusan menjebol gawang lawan.
Berikut adalah 5 Kiper Dengan Gol Terbanyak.

1. Rogerio Mucke Ceni
100 Gol 45 (penalti-55 free kick)


Rogerio Mucke Ceni (lahir 22 januari 1973 di pato branco, parana) adalah kiper berkebangsaan Brasil. Dia telah menjadi anggota klub Serie A Brasil, Sao Paulo sejak 7 desember 1990, bermain lebih dari 950 pertandingan dan memenangkan 2 trofi Copa Libertadores dan dua World Club Championship. Rogerio Ceni adalah kiper yang memiliki keterampilan mencetak gol berkat kemahirannya menendang free kick maupun penalty kick. Hingga kini ia telah mencetak 96 gol melalui tendangan bebas dan tendangan penalti. Dia resmi diakui oleh FIFA dan IFFHS sebagai penjaga gawang yang memiliki rekor mencetak gol terbanyak dalam sejarah sepak bola.

2. Jose Luis Chilavert
62 Gol (45 Penalti-17 Free kick)



Jose Luis Felix Chilavert Gonzalez (lahir 27 Juli 1965 di Luque, Departamento Tengah) adalah kiper legendaris asal Paraguay. Dia pernah memenangkan penghargaan Kiper Terbaik Dunia versi IFFHS sebanyak tiga kali. Chilavert juga dikenal sebagai spesialis tendangan bebas. Dia mencetak 62 gol dalam karir profesionalnya, termasuk 8 gol di pertandingan internasional. Namun jumlah gol tersebut masih kalah oleh kiper Brazil, Rogerio Ceni.

3. Rene Higuita
41 Gol (37 Penalti-4 Others)



Jose Rene Higuita Zapata (lahir 27 Agustus 1966 di Medellin /Barrio Castilla) adalah mantan penjaga gawang Kolombia yang dijuluki “El Loco” alias si Gila. Ia juga merupakan pencipta tendangan Scorpion / Scorpion Kick. Selama karirnya, ia telah mencetak 41 Gol (37 pinalti dan 4 dari yang lain).


4. Jorge Campos
40 Gol (9 Penalti-31 Others)



Jorge Francisco Campos Navarrete (dijuluki El Brody atau Chiqui-Campos atau El ChapulĂ­n) (lahir 15 Oktober 1966 di Acapulco) adalah mantan pesepakbola Meksiko yang bermain sebagai kiper dan bisa bermain sebagai striker. Ciri khas nya ialah baju buatan sendiri yang berwarna terang dan meriah. Ia sempat didaulat sebagai kiper terpendek dalam sejarah sepakbola (168cm). Selama karir, ia telah mengemas 40 gol.


5. Dimitar Ivankov
40 Gol (40 Penalti)




Dimitar Ivanov Ivankov (lahir 30 Oktober 1975) adalah pemain sepak bola Bulgaria yang memulai karirnya di Levski Sofia. Dia bermain sebagai penjaga gawang, namun ia dikenal sebagai pencetak gol juga terutama dalam mengeksekusi tendangan penalti. Ivankov telah mengemas 40 gol dan Ia juga sempat memenangkan Super Lig Turki bersama Bursaspor pada tahun 2010.

Rabu, 03 Agustus 2016

7 Pesepakbola Top Yang Tidak Pernah Merasakan Piala Dunia

Piala Dunia merupakan kompetisi 4 tahunan yang diikuti oleh berbagai negara dari penjuru dunia manapun, bahkan bisa dikatakan jika Piala Dunia merupakan pesta terbesar sepakbola dunia karena pemain pemain dari negara manapun sangat ingin mengantarkan negarannya untuk bermain di piala dunia. Bahkan banyak pemain-pemain yang memiliki skill di atas rata-rata masih belum bisa untuk mengantarkan negaranya ke pentas piala dunia.

Lalu siapa sajakah pemain-pemain tersebut , Berikut 7 Pesepakbola Bintang Yang Tidak Pernah Merasakan Piala Dunia.


7. Jari Litmanen


The Flying Finn telah memenangkan beberapa gelar Liga Belanda bersama Ajax Amsterdam termasuk Liga Champions pada 1995 silam. Tak hanya itu, Litmanen juga menduduki peringkat 3 dalam voting Pemain Terbaik Eropa 1995. Karir gemilangnya terus berlanjut bersama Liverpool. Piala FA, Worthington Cup dan gelar UEFA Cup pernah dirasakannya bersama The Reds. Tapi di timnas, ikan besar di klub itu terlihat seperti ikan kecil. Alhasil bersama Finlandia, Litmanen selalu menemui kegagalan melaju ke Piala Dunia.

6. Ian Rush


Dialah salah satu putra terbaik Wales. Mesin gol Anfield ini dianggap menjadi salah satu striker menakutkan bersama Liverpool. Namun, sinar terang Rush akan meredup di timnas. Ian Rush seakan berjuang sendiri di timnas.
Alhasil, Ian Rush tak pernah mencicipi Piala Dunia karena Wales selalu gagal lolos.

5. George Best


Dunia mengakui jika Pele, Diego Maradona dan George Best menjadi tiga pemain terbaik yang pernah ada. Namun, nasib menyedihkan harus diterima George Best. Di saat nama besar Pele dan Maradona telah dikultuskan dengan gelar Piala Dunia, tidak dengan Best. Mantan gelandang serang Irlandia Utara ini tak bisa mengangkat negaranya di pentas dunia. Irlandia tak mampu lolos ke Piala Dunia 1982 di Spanyol.

4. Alfredo di Stefano


Tiga negara memperebutkan sosoknya. Ya, Alfredo di Stefano memang tercatat sebagai satu-satunya pemain yang memperkuat tiga negara yakni Argentina, Kolumbia atau Spanyol. Bersama Argentina, ia gagal tampil di Piala Dunia 1950 dan 1954. Sedangkan di PD 1958, timnas Spanyol gagal melaju. Di Piala Dunia Chile 1962, Alfredo di Stefano mengalami cedera.

3. Ryan Giggs


Senasib dengan pendahulunya Ian Rush, Giggs bak matahari tertutup awan. Penampilan fantastisnya di Manchester United tak mampu mendongkrak timnas Wales yang saat itu memang bukan kekuatan sepakbola. Sempat ditawari timnas Inggris, Giggs lebih memilih tak merasakan Piala Dunia dibanding harus mengkhianti tanah leluhur.

2. George Weah


Saat membaca CV George Weah, tentu sederet prestasi dapat menunjukkan kehebatannya. Pemain Terbaik Eropa, tiga kali Pemain Terbaik Afrika, Pemain Terbaik Afrika Abad ini dan berbagai trofi bersama Paris Saint-Germain dan AC
Milan. Weah juga tercatat sebagai top skorer Liga Champions pada 1994/1995. Namun di timnas Liberia, Weah seakan berjuang sendiri. Alhasil, Weah gagal beraksi di Piala Dunia 2002.

1. Eric Cantona


Pada tahun 1988, ia menyebut manajer Perancis Henri Michel dengan sebutan ‘kantong sampah’ dalam sebuah siaran langsung yang disiarkan oleh televisi. Perancis juga tak lolos ke Piala Dunia 1990. Penerus Michel, Michel Platini, membawa Cantona kembali, namun Perancis kembali tak lolos pada tahun 1994. Saat tim bersiap-siap untuk Euro 1996, Cantona didapuk menjadi kapten. Pada bulan Januari 1995, ia melayangkan tendangan kung fu dan meninju pendukung Crystal Palace di tribun setelah dirinya diusir keluar lapangan dan diskors dari selama delapan bulan. Pada saat kembali, Zinedine Zidane menjadi playmaker Perancis dan Les Blues menjuarai Piala Dunia 1998 tanpanya.

5 Wasit Terbaik Dalam Sejarah Sepakbola

Wasit merupakan seseorang yang ditunjuk untuk menjadi pengadil dalam sebuah pertandingan olahraga, salah satunya sepakbola. Dalam sepak bola, seorang wasit bisa membuat jutaan fans sebuah tim kecewa dan senang karena keputusannya.

Salah satu wasit yang membuat kesal fans adalah Sandro Ricci. Dia adalah wasit yang memimpin pertandingan Chile melawan Uruguay di Copa Amerika 2015, pada 25 Juni.

Ricci memberi kartu merah kepada Edinson Cavani setelah terlihat menampar pemain bertahan Chile, Gonzalo Jara. Padahal, dari tayangan ulang, Jara yang memulai memprovokasi dengan mencolek bokong Cavani.

Contoh lainnya adalah Cuneyt Cakir. Wasit asal Turki itu membuat geram fans Manchester United ketika memimpin pertandingan di Old Trafford. Ketika itu MU harus menghadapi Real Madrid di pentas Liga Champions musim 2012-13.

Cakir memberi kartu merah kepada Luis Nani yang dianggap mengangkat kaki terlalu tinggi saat berduel udara dengan Alvaro Arbeloa. Dari rekaman ulang, baik Arbeloa dan Nani sama-sama menganggkat kaki terlalu tinggi.

Berikut adalah Wasit Terbaik Dalam Sejarah Sepakbola.

1. Howard Webb


Nama Howard Webb selalu dikaitkan dengan kemenangan Manchester United. Bagaimana tidak, ketika Webb memimpin pertandingan MU, maka klub berjuluk Setan Merah itu bisa dipastikan meraih tiga poin.

Tapi dibalik itu semua, Webb merupakan wasit terbaik di Liga Premier Inggris. Pria yang berusia 44 tahun itu telah pensiun dan telah memimpin 534 pertandingan.

Semasa bertugas sebagai wasit, dia telah mengeluarkan 1.694 kartu kuning dan 68 kartu merah. Pada tahun 2010 Webb menjadi wasit pertama yang bisa memimpin di dua partai final, yakni Liga Champions dan Piala Dunia.

Pada final Piala Dunia 2010, Webb membuat kesal pecinta sebak bola. Bagaimana tidak, dia mengeluarkan 14 kartu kuning ketika Belanda menghadapi Spanyol.




2. Kim Milton Nielsen


Wasit Kim Milton Nielsen adalah mantan wasit internasional asal Denmark. Dia telah memimpin 154 pertandingan internasional dan 53 pertandingan Liga Champions.

Nama pria berusia 54 tahun tersebut dikenal publik setelah memberi kartu merah kepada legenda Inggris, David Beckham yang menendang pemain Argentina yang saat ini melatih Atletico Madrid, Diego Simeone pada Piala Dunia 1998.

Nielsen merupakan wasit yang memimpin pertandingan AS Monaco melawan Porto di final Liga Champions tahun 2004. Ketika itu, Porto yang menjadi juara.


3. Sandor Puhl


Sandor Puhl adalah wasit terbaik di masanya asal Hungaria. Dia menjadi wasit sejak tahun 1988 sampai 2000. Dia merupakan wasit terbaik IFFHS selama empat kali berturut-turut, yakni pada tahun 1994 hingga 1997.

Dia merupakan pengadil pertandingan final Piala Dunia 1994 yang mempertemukan Brasil melawan Italia. Puhl juga memimpin partai final Liga Champions tahun 1997.



4. Peter Mikkelsen


Peter Mikkelsen merupakan wasit asal Denmark yang sudah pensiun pada tahun 1998. Pengadil berusia 55 tahun tersebut menjadi wasit terbaik di sepak bola Eropa sebanyak dua kali, yakni tahun 1992 dan 1996.

Selain itu, dia juga pernah memimpin pertandingan di Piala Dunia sebanyak lima kali, yakni pada 1990 dan 1994. Setelah pensiun sebagai wasit, dia memilih untuk menjadi seorang guru di Denmark.




5. Pierluigi Collina


Pengadil lapangan yang sering mendapat ancaman pembunuhan adalah Pierluigi Collina. Wasit 
berkepala plontos itu sangat tegas dan tidak pernah ragu mengambil keputusan dalam sebuah pertandingan.

Keberanian dan ketegasannya dalam sebuah pertandingan menjadikan Collina sebagai wasit terbaik FIFA dalam enam tahun berturut-turut, yakni pada tahun 1998, 1999, 2000, 2001, 2002 dan 2003.


Selain itu, Collina juga menjadi wasit terbaik Serie A sebanyak tujuh kali, yakni pada tahun 1997, 1998, 2000, 2002, 2003, 2004 dan 2005..

Selasa, 02 Agustus 2016

8 Pemain Dari Benua Asia Yang Sukses Di Kancah Eropa

Benua Eropa bisa dikatakan sebagai benua dengan kompetisi sepakbola terbaik, karena banyak klub-klub peringkat teratas peringkat FIFA lebih banyak didominasi oleh klub-klub asal Eropa. Pemain dari belahan dunia manapun banyak yang ikut mencoba peruntungannya di sepakbola eropa, tidak ketinggalan pemain-pemain dari benua Asia pun tidak lupa untuk ikut mencoba peruntungannya di sepakbola Eropa. Banyak sukses dan juga banyak yang hanya menjadi pengisi bangku cadangan saja. Lalu siapa sajakah pemain-pemain Asia yang sukses di kancah eropa ?

Berikut 8 Pemain Dari Benua Asia Yang Sukses Di Kancah Eropa. 


8. Ahn Jung Hwan



Ahn Jung Hwan merupakan pemain berkebangsaan Korea Selatan, namanya melejit saat gol-nya pada piala dunia 2002 menghentikan laju Italia ke babak perempat final. Gol tersebut juga membuatnya didepak dari klub dimana ia bermain, Perugia yang merupakan klub Italia. Ahn didepak karena dianggap telah merusak persepak bolaan Italia.Setelah itu ia kembali ke Jepang dan bermain bagi 2 klub yaitu Shimizu S-Pulse dan Yokohama F. Marinos.

Pada tahun 2005 ia kembali bermain di Eropa dengan klub asal Perancis Metz.Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang dan second striker ini dimusim berikutnya juga kembali memperkuat klub asal Eropa kali ini klub asal Liga Jerman yaitu,Duisburg.Dan setelah Duisburg terdegradasi ia mengakhiri petualangannya di Eropa dan kembali bermain di Asia dengan memperkuat Suwon Samsung Bluewings.

7. Shinji Kagawa



Dikenal sebagai salah satu anak ajaib sepakbola modern, Shinji Kagawa menjadi pemain Asia paling terkenal saat ini. Sejak tampil gemilang di Cerezo Osaka, Kagawa pindah ke Jerman pada 2010. Ia memilih bermain bersama Borussia Dortmund. Di sanalah nama Kagawa menjadi terkenal Ia dikenal sebagai pemain dengan kemampuan menyerang yang baik. Hal ini membuat Manchester United memboyongnya. Mampu menjadi juara Liga Premier di musim pertama, Kagawa gagal tampil memukau di musim selanjutnya. Kagawa hanya bermain sebanyak 38 kali untuk manchester united sebelum dirinya kembali ke klub lamanya, Borussia Dortmund

6. Keisuke Honda


Nama Keisuke Honda terkenal sejak tampil baik saat membela tim nasional Jepang di Piala Dunia 2010. Sebetulnya saat itu Honda sudah bermain di Eropa, tepatnya di CSKA Moscow. Mampu membawa empat gelar di sana, Honda menjadi incaran klub besar Eropa seperti Arsenal, Tottenham Hotspurs dan Liverpool. Namun ia lebih memilih bermain bersama AC Milan. Pindah dengan status bebas transfer, Honda selalu menjadi pilihan utama. Walaupun Milan sedang dalam performa buruk, ia tetap mampu tampil memukau.

5. Park Ji-sung


Nama di atas tidak bisa dilepaskan dari kiprah fantastis Korea Selatan di Piala Dunia 2002. Bertindak sebagai tuan rumah, mereka mampu melaju hingga babak semifinal. Park Ji-sung adalah salah satu pemain paling bersinar saat itu.

PSV Eindhoven adalah tim yang membuka jalan Ji-sung untuk meraih sukses. Penampilannya membuat Manchester United membeli jasanya. 7 musim bersama MU, Ji-sung mendapat 13 piala termasuk juara Liga Champions. Memiliki tenaga badak dan kemampuan bertahan yang baik, Ji-sung menjadi kepercayaan Sir Alex Ferguson selama bertahun-tahun. Dan tahun lalu ia baru saja mengakhiri karir sepakbola di Eindhoven. Akhir yang manis bagi pemain Asia paling sukses di Eropa.


4. Shunsuke Nakamura


Salah satu pemain sepakbola asal Asia yang berhasil meraih kesuksesan di benua Eropa adalah Shunsuke Nakamura. Pemain kelas atas asal Negeri Sakura, Jepang, ini tercatat pernah bermain untuk klub sepakbola asal Spanyol bernama Glasgow Celtics dan Espanyol. Nakamura dikenal sebagai seorang pemain yang memiliki skill menawan pada tendangan bebas kaki kirinya. Mimpinya yang kuat untuk menjadi pemain andalan di benua Eropa pun memetik keberhasilan setelah dirinya tercatat sebagai salah satu pemain sepakbola terbaik di Eropa. Aksi menawannya mampu memikat hati publik saat ia tengah mengakurasi tendangan bola mati yang kemudian mampu menghasilkan hattrick saat klubnya, Glasgow Celtic, tengah menghajar St. Mirren dengan skor 7-0. Namun sayangnya, dibalik skillnya yang begitu menawan, Nakamura kerap dikritik lantaran memiliki stamina yang lemah.


3. Ali Al Habsi 


Satu lagi pemain Asia yang berhasil meraih kesuksesan di benua Eropa. Ia adalah Ali Al Habsi. Pemain asal Oman tersebut pertama kali datang ke Negeri Ratu Elizabeth, Inggris, untuk bermain bersama klub sepakbola Bolton Wanderers kemudian dipinjam pada klub Wigan selama satu tahun lamanya. Setelah dipinjamkan pada Wigan, status Al Habsi pun kemudian berubah menjadi pemain tetap Wigan. Dan hingga ini, pria yang lebih memilih menjadi penjaga gawang ini pun telah dikenal sebagai salah satu penjaga gawang paling tangguh di dunia. Bahkan, ia telah menjadi salah satu penjaga gawang paling elit di Liga Inggris. Kehebatannya dalam menjaga gawang bahkan telah diakui oleh banyak striker-striker kelas atas Liga Inggris, salah satunya berasal dari klub Manchester City.

2. Cha Bum-kun


Cha Boom" atau Tscha Bum adalah julukan yang diberikan publik sepakbola Jerman kepada Cha Bum-kun karena mempunyai tendangan yang keras. Bermain di Bundesliga dari 1978 hingga 1989, Bum-kun menjadi terkenal karena bermain di dua klub besar yaitu Eintrach Frankfurt dan Bayer 04 Leverkusen. Hebatnya, level permainannya di dua klub tersebut sama bagusnya. Total 98 gol dicetak selama karirnya. Bahkan Bum-kun bisa menjadi juara UEFA Cup 1987-88 bersama Leverkusen.

Meskipun sudah pensiun, Bum-kun tetap dikenal sebagai pemain Korea Selatan terbaik sepanjang masa. Tentu wajar karena saat itu hanya sedikit pemain Asia yang bisa berkarir dan bersinar di sepakbola Eropa. Bahkan Alex Ferguson menyebutnya sebagai "pemain yang tidak bisa dihentikan" dan Lothar Matthaus menobatkannya sebagai "penyerang terbaik di dunia."

1. Hidetoshi Nakata


Hidetoshi Nakata adalah pemain berkebangsaan Jepang. Nakata adalah salah satu pemain Asia yang paling terkenal pada masanya dan merupakan salah satu pesepak bola terbaik Asia. Selain mengharumkan nama Timnas Jepang, Nakata juga pernah bermain di Serie A bersama Perugia,AS Roma,Parma,Bologna dan Fiorentina.Ia pernah merasakan gelar juara Serie A bersama AS Roma dan bersama AC Parma ia berhasil menjuarai Coppa Italia dan Supercoppana Italiana.Ia juga pernah bermain di English Premier League bersama Bolton Wanderers.Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini juga pernah membawa timnas Jepang menjadi runner-up di Piala Konfederasi,meraih bronze ball di kompetisi itu dan juga masuk di best eleven Piala Konfederasi.Pemain ini juga masuk daftar FIFA 100 pilihan Pele.